Selasa, 22 September 2015

Perbedaan NIKE dan ADIDAS



Sejarah berdirinya NIKE
Nike, awalnya dikenal sebagai Blue Ribbon Sports, didirikan oleh atlet trek Philip Knight dan pelatihnya, Bill Bowerman dari University of Oregon pada Januari 1964. Awalnya perusahaan beroperasi sebagai distributor untuk pembuat sepatu Jepang Onitsuka Tiger.
Laba perusahaan tumbuh dengan cepat, dan pada tahun 1966, BRS membuka toko ritel pertama, terletak di Pico Boulevard di Santa Monica, California. Pada 1971, hubungan antara BRS dan Onitsuka Tiger sudah mendekati akhir, dan BRS siap untuk memulai perusahaan alas kaki sendiri. Sepatu pertama yang dijual kepada publik adalah sepatu sepak bola bernama "Nike", yang dirilis pada musim panas 1971.
Pada Februari 1972, BRS memperkenalkan merk pertama sepatu Nike, dengan nama Nike berasal dari dewi kemenangan Yunani. Pada tahun 1978, BRS, Inc itu sendiri secara resmi berganti nama menjadi Nike, Inc. Dimulai dengan Ilie Năstase, atlet profesional pertama untuk kontrak dengan BRS/Nike, sponsor dari atlet menjadi alat pemasaran utama bagi perusahaan yang berkembang pesat.
Sekarang mereka memiliki sepatu terbaik di saat itu, dan mereka perlu mempromosikannya, jadi Nike mulai mensponsori atlet. Nike memutuskan untuk mensponsori John McEnroe, seorang petenis yang menghasilkan banyak perhatian ketika ia bermain karena dia akan terus-menerus menyumpah di depan wasit.
Pada 1979, Nike adalah sepatu lari paling populer di negara-negara bagian. Dan sekarang Nike mulai menjual lebih dari sepatu, mereka mulai menjual Nike pakaian dan peralatan olahraga bagi kebanyakan olahraga.
Ada satu hal yang mengganggu Nike, yaitu Reebok. Reebok akhirnya melampaui penjualan sepatu Nike, tapi Nike kembali dengan memasukkan sepatu khusus untuk setiap olahraga dan kegiatan.
Terobosan terbesar Nike adalah Michael Jordan, yang ditandatangani langsung dari University of North Carolina. Inilah yang membuat Nike menang dari kompetisi dengan Reebok. Meski Michael Jordan itu terkenal, ia bukan pilihan pertama Phil Knight. Nike sedang berusaha untuk mendapatkan Larry Bird dan Magic Johnson, 2 dari atlet yang paling populer pada saat itu. Pada tahun 1980, Nike telah mencapai 50% pangsa pasar di Amerika Serikat pasar sepatu atletik, dan perusahaan go public pada bulan Desember tahun itu. Pertumbuhannya adalah karena sebagian besar untuk iklan 'word-of-foot' (mengutip sebuah iklan cetak Nike dari akhir 1970-an), daripada iklan televisi. Iklan televisi nasional pertama Nike berlangsung pada bulan Oktober 1982 selama siaran dari New York Marathon. Iklan diciptakan oleh biro iklan Wieden + Kennedy, yang telah terbentuk beberapa bulan sebelumnya pada April 1982.
Bersama-sama, Nike dan Wieden + Kennedy telah menciptakan banyak iklan cetak dan televisi yg tak terhapuskan dan terus menjadi agen utama Nike saat ini. Dan Wieden lah yang menciptakan slogan terkenal "Just Do It" untuk kampanye iklan Nike tahun 1988, yang dipilih oleh Advertising Age sebagai salah satu top 5 slogan iklan di abad 20, dan kampanye itu telah telah diabadikan dalam Smithsonian Institution.
The Swoosh"Swoosh" adalah sebuah desain yang diciptakan pada tahun 1971 oleh Carolyn Davidson, seorang mahasiswa desain grafis di Portland State University. Dia bertemu Phil Knight ketika ia sedang mengajar kelas akuntansi dan ia mulai melakukan beberapa pekerjaan freelance untuk perusahaannya, Blue Ribbon Sports (BRS). Logo Nike "Swoosh" mewakili sayap di patung Dewi kemenangan Yunani yg terkenal, Nike, yang merupakan sumber inspirasi bagi banyak pejuang besar dan berani.
BRS membutuhkan brand baru untuk untuk bersiap-siap memperkenalkan lini baru dari alas kaki atletik mereka pada tahun 1972. Knight mendekati Davidson untuk ide-ide desain, dan dia setuju untuk memberikan kepada mereka. Pada Juni 1971, Davidson menyajikan sejumlah pilihan desain Knight dan eksekutif BRS lain, dan mereka akhirnya memilih merek global sekarang dikenal sebagai Swoosh. Davidson mengajukan tagihan sebesar $ 35 untuk pekerjaannya. Sepatu lari pertama yg menyandang logo Swoosh diperkenalkan di US Track and Field Olympic Trials di Eugene, Oregon, pada Juni 1972. Sampai hari ini Nike masih terus menggunakan merek ini.
Sejarah berdirinya ADIDAS
Didirikan di Herzogenaurach, Jerman di tahun 1920 oleh dua bersaudara Adolf (Adi) Dassler dan Rudolph Dassler, pada awalnya perusahaan ini hanya memproduksi selop. Pada suatu hari di tahun 1925, Adi berhasil merancang sepasang sepatu olahraga, dan sejak itu usaha perbaikan dan pengembangan dalam bidang sepatu pun terus dilakukan. Setelah berbagai inovasi yang mereka lakukan, pada tahun 1927-an, adidas sudah berhasil merancang sepatu khusus untuk berbagai keperluan olahraga, dan pada 1928 mereka memberikan sepatu mereka secara gratis kepada atlet-atlet yang berpartisipasi pada Olimpiade Amsterdam. Didukung oleh kemajuan bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 strip mereka mudah dikenali dari jauh.
Walaupun berbagai kemajuan yang diraih, pada 1948 konflik antara Dassler bersaudara berakibat pada pecahnya perusahaan mereka. Adi Dassler menjalankan sendiri perusahaan, mengambil nama kecilnya “Adi” dan mengkombinasikannya dengan potongan nama belakangnya sehingga menjadi “adidas”, ia pun mendafarkan logo 3 strip sebagai trademark dari adidas. Sedangkan saudaranya Rudolph berpindah ke bagian lain dari kota itu dan mendirikan perusahaan olahraga miliknya sendiri, Puma.
Pada tahun 1971 Muhammad Ali dan Joe Frazier yang menjadi icon olahraga tinju pada saat itu, sudah menggunakan produk adidas. Pada Olimpiade Munich 1972 1.164 dari 1.490 atlet internasional menggunakan adidas. Sehingga pada tahun 70-an adidas mencapai masa jayanya. Setelah krisis pada awal 80-an, terutama karena berjayanya Nike di pasar internasional, adidas berhasil mengembalikan pamornya pada tahun 1986 ketika Run D.M.C, sebuah grup rap dari New York, membuat lagu yang berjudul “My Adidas”, dan sekaligus mempopulerkan sepatu adidas yang mereka pakai tanpa menggunakan tali. Hal tersebut menjadi gaya tersendiri yang banyak ditiru oleh fans-fans mereka.
Pada dekade 90-an terutama di AS dan Eropa berkembang pikiran bahwa generasi muda cenderung menghindari apapun yang orang tua mereka pakai, termasuk dalam urusan sepatu. Mereka menghindari pemakaian nike dan reebok, yang dulu dipakai oleh orang tua mereka. Sehingga barang-barang produksi adidas (sepatu, jaket) yang sudah berumur 20 tahun-pun tiba-tiba menjadi barang koleksi yang mahal harganya dan dicari-cari oleh banyak orang (coba deh liat-liat barang adidas vintage di ebay). Hal ini pun dimanfaatkan oleh adidas untuk memproduksi dan mengeluarkan kembali (re-issue) beberapa model sepatu populernya (seperti adidas rom, rekord, athen, dublin,..). Hal ini mengangkat status adidas itu sendiri, dari sekedar produk olahraga menjadi semacam lambang gaya hidup yang baru.

Seperti yang kita tahu Nike dan Adidas adalah 2 brand sepatu yang sangat populer di seluruh dunia. Nike merupakan perusahaan sepatu yang berasal dari Amerika Serikat , sementara itu Adidas berasal dari Jerman ( Eropa ). Kedua brand sepatu ini bersaing ketat untuk menjadi brand sepatu paling terkenal atau populer diseluruh dunia. Hal ini lumrah karena mereka berdua bergerak pada sportshoes dan equipment . Kedua brand olahraga ini juga telah mensponsori banyak tim olahraga baik itu yang terkenal maupun tidakdi seluruh dunia (terutama sepakbola dan basket) sehingga mereka dapat menaikkan penjualan mereka. Di dalam tugas ini kita akan mereview dan melihat bagaimana Nike melalui www.nike.com dan adidas melalui www.adidas.com melakukan kegiatan e commerce mereka melalui website. Kedua website ini juga mempunyai kelebihan dan kekurangan masing – masing.

www.Adidas.com



Web dari Adidas ini umumnya hampir mirip, karena Adidas dan Nike memasarkan produk yang hampir sama. Kesan pertama yang saya lihat dari website Adidas adalah website adidas mempunyai warna yang lebih netral dan sederhana. Background mereka dan sebagian besar warna mereka adalah warna hitam dan Putih sehingga kita bisa melihat kesan “sederhana” dari web tersebut. Halaman depan Adidas juga menonjolkan beberapa public figure dan beberapa tim olahraga yang mereka tunjukkan , hampir sama seperti yang website Nike perlihatkan. Seperti website Nike , mereka menggunakan flash player untuk pemilihan kategori dan produk nya namun flash player yang digunakan pada website Adidas terasa sedikit lebih berat sehingga menurut saya bahwa pengguna internet sedikit lebih berat dalam mengakses website ini. Serta menurut pandangan saya pribadi tampilan atau desain flash yang ditampilkan Adidas sederhana meskipun tampilan tersebut menampilkan event , public figure dan tim olahraga yang disponsori oleh Adidas. Menurut saya pribadi tampilan dan background yang digunakan oleh Adidas berkesan lebih formal karena warna yang dipilih tidak terlalu banyak serta Background putih dan hitam menjadi background hampir semua halaman website yang ada di website Adidas. Namun pemilihan produk yang disajikan sudah lumayan jelas, hanya saja pembagian dari kategori produk tersebut tidak se detail website dari Nike. Pada kategori pemilihan produk ini flash player yg dipergunakan oleh Adidas pun terasa sedikit berat. Pembagian kategori produk serta barang yang digunakan pada website Adidas pun juga masi tercampur, sehingga mungkin bagi orang yang tidak familiar dengan produk dari Adidas akan mengalami sedikit kesulitan dalam mencari sebuah produk yang sesuai dengan keinginan. Namun yang sedikit membantu dari website Adidas, adalah fasilitas Search engine nya berkerja dengan sangat baik namun kita harus tahu dulu produk apa yang hendak kita cari.

Kesimpulan saya mengenai website
www.adidas.com :
1.     Tampilan yang disajikan oleh Adidas lebih berkesan formal dan minim akan pemilihan warna. Sehingga kita bisa melihat bahwa website dari Adidas sedikit lebih formal dan lebih elegan. Warna putih dan hitam selalu menjadi warna yang dominan dalam seluruh tampilan website. Mulai dari halaman muka, pemilihan produk hingga jenis produk semua didominasi oleh background putih dan hitam pada websitenya.
2.     Dalam kecepatan mengakses www.adidas.com pada umumnya juga cepat. Tapi fitur Flash Player yang digunakan Adidas sedikit berat . Fitur Flash Player yang digunakan adalah fitur pada halaman muka dan pemilihan warna dan jenis produk. Hal ini bisa membuat pengguna layanan internet yang tidak mempunyai koneksi baik akan mengalami kesulitan dalam meng akses website Adidas tersebut.
3.      Pembagian jenis kategori produk masih agak tercampur sehingga akan membuat pengguna sedikit mengalami kesulitan dalam mencari produk atau kategori yang diinginkan. Pemilihan kategori produk dari Adidas juga sudah detail meskipun tidak sedetail dan tidak semudah penggunaan pada website Nike.
4.      Desain dari website Adidas tersebut sederhana, sehingga mengesankan target pemasaran dari Adidas tidak setinggi Nike. Atau mungkin memang dimaksudkan Adidas bahwa harga mereka lebih murah daripada Nike , meskipun kenyataannya tidak selalu begitu.
www.Nike.com


Tanggapan pribadi dari saya mengenai website Nike.com ketika membuka website ini adalah bagaimana produk dari Nike tersebut digunakan oleh beberapa tim di seluruh dunia . Kita bisa melihat beberapa figure penting di dunia olahraga yang merupakan figure yang disponsori oleh Nike. kita bisa melihat bahwa Nike memasang flash player namun tidak terlalu berat yang digunakan untuk memasarkan produk berserta kategori dari produk mereka tersebut, serta mereka memasarkan public figure di bidang olahraga yang menggunakan produk mereka. Kita dapat melihat produk – produk kategori yang Nike pasarkan ada sepatu dari Basketball, Football, Golf , Running dan lainnya namun kita lihat target mereka lebih fokus kepada Basketball dan Football equipment. Selain itu saya bisa melihat kategori dari www.nike.com  tersebut sudah sangat jelas , sehingga menurut saya dapat memudahkan costumer tersebut untuk melihat kategori – kategori yang mereka inginkan.  Warna yang ditampilkan oleh Nike pun berwarna – warni meskipun tidak terlihat norak atau mencolok ini menunjukkan bahwa Nike lebih prefer memasarkan produk mereka tersebut untuk kalangan yang lebih muda, meskipun mereka juga menjual produk yang tidak terhalang usia. Kita juga bisa melihat dari produk mereka sendiri bahwa produk mereka umumnya memiliki warna yang beragam.
Selain itu kita bisa melihat dari website www.nike.com , bahwa website tersebut cukup mudah di navigasi bahkan untuk ukuran orang yang awam. Pilihan produk dapat dilihat dengan sangat jelas dan mudah sesuai dengan keinginan para browser.
Tampilan warna dari website tersebut sangat beragam untuk di setiap produk nya , contoh : Kita bisa melihat background dan tampilang warna untuk bagian kategori Basketball dan Football berbeda , hal ini menurut saya dapat membuat para browser yang berada di website www.nike.com tertarik dan tidak bosan untuk surfing di web tersebut. Sehingga menurut saya orang lain mudah menggunakan dan memanfaatkan layanan web dari www.nike.com  tersebut.

Kesimpulan saya mengenai website dari
www.nike.com :
1.      Tampilan warna interface yang dilakukan website Nike cukup beragam dan ramai , namun tidak terlalu mencolok dan norak. Pandangan teman – teman saya pun juga sama , warnanya ramai namun tidak terkesan norak. Menurut saya website Nike menampilkan warna yang ramai untuk mengkesankan website dan produk dari Nike tersebut lebih berwarna untuk menarik para browser. Bisa juga bahwa pilihan warna yang dilakukan oleh Nike mengkesankan bahwa mereka lebih Trendy dan mempunyai tampilah lebih muda. Pemilihan warna juga berbeda – beda di tiap kategori sehingga dapat menghindarkan kesan bosan.
2.      Kecepatan akses dari www.nike.com juga tergolong cepat. Flash Player yg digunakan Nike juga tidak terlalu berat sehingga tidak terlalu bermasalah untuk pengguna internet yang mempunyai kecepatan akses tidak terlalu bagus. Tampilan flash player pun juga jelas dan tidak berantakan sesuai dengan kategori.
3.      Pembagian kategori yang dilakukan pada website Nike sudah sangat jelas. Para pengguna tidak perlu merasa kebingungan dalam mencari produk atau kategori yang sesuai dengan pilihan mereka. Hal ini juga dirasakan oleh teman – teman saya yang merasa bahwa website dari Nike mudah untuk digunakan oleh siapapun.
4.      Tampilan produk yang disajikan Nike pun cukup jelas dan bervariasi. Kita dapat menyesuaikan tampilan warna yang tersedia untuk sebuah produk. Contoh: apabila kita ingin membeli T shirts Nike , kita bisa melihat tampilan produk tersebut sesuai dengan warna yang kita inginkan. Bentuk tampilan produk ini juga berupa flash player.

>> PERSAMAAN <<

·        Kita bisa melihat bahwa Nike dan Adidas sama – sama menonjolkan image dari public figure serta tim – tim olahraga yang mereka sponsori. Hal ini sangat berpengaruh dalam kegiatan pemasaran mereka , dan tidak bisa dimungkiri ikut mendorong penjualan dari produk – produk mereka tersebut.
·        Kedua website tersebut juga sama – sama menggunakan Flash Player pada tampilan muka dari kedua website tersebut. Penggunaan Flash Player pada website tersebut adalah menunjukkan bahwa Nike dan Adidas sama – sama serius dalam membangun website tersebut dan tidak main – main. Mungkin hal ini didasari pemahaman e commerce yang baik pada kedua perusahaan tersebut. Sehingga mereka memaksimalkan penggunaan website tersebut. Selain itu tampilan Flash Player yang mereka gunakan memang menunjukkan nama besar dan kualitas mereka didalam industri alat – alat olahraga sehingga website merekapun harus bagus dan berkelas.
·        Keunggulan dan persamaan dari website tersebut adalah website tersebut sangat mudah atau bisa diakses dengan cepat. Yang sedikit menjadi pembeda disini adalah Flash Player yang digunakan oleh website Adidas sedikit lebih berat apabila dibandingkan dengan website Nike.
·        Fasilitas dan fitur yang digunakan pada kedua website tersebut nyaris sama atau sejenis. Pemilihan produk dan fitur bisa dicocokkan dengan warna – warna yang sesuai dengan pilihan para konsumen. Fitur pembelian di website juga bisa digunakan pada kedua website tersebut. Sehingga kita juga dapat belanja pada website tersebut.
·        Informasi produk serta stores / toko yang menjual produk – produk mereka sudah cukup lengkap pada website mereka. Sehingga untuk masalah informasi toko tidak akan ada masalah, karena informasi toko serta penjualan dan hal apapun yang berhubungan dengan Nike dan Adidas sudah disajikan lengkap pada website tersebut.
>> PERBEDAAN <<

1.     Perbedaan paling kita bisa lihat adalah tampilan warna dan background dari kedua website tersebut. Nike menggunakan pemilihan warna lebih bermacam apabila dibandingkan dengan Adidas yang menggunakan warna dominan putih pada halaman website nya. Menurut pandangan saya ada perbedaan sedikit dari segmentasi pasar dan pencitraan pada Nike dan Adidas , dimana Nike menampilkan website yang penuh warna yang mengesankan penampilan yang trendi sedangkan Adidas lebih formil dan elegan. Dan pencitraan bahwa Nike mungkin lebih ke pasar yang lebih “muda” daripada Adidas. Meski mereka sama – sama sebuah brand peralatan olahraga yang hebat namun ternyata mereka mencitrakan diri mereka berbeda.
2.     Penggunaan fitur pada website Nike lebih mudah digunakan apabila dibandingkan dengan website Adidas. Penggunaan fitur pada website Nike sangat mudah digunakan karena lebih detail , dan lebih lengkap apabila dibandingkan dengan website Adidas. Website Adidas pun juga bagus, tapi fitur pemilihan kategori dan fitur lainnya tidak semudah fitur – fitur yang digunakan oleh Nike dalam websitenya.
3.     Themes dari flash player pada interface Adidas sedikit lebih berat apabila dibandingkan dengan Nike. Pengaturan yang digunakan Adidas pun sedikit tidak beraturan apabila dibandingkan dengan Nike.Sehingga akan muncul kesan yang sedikit berantakan.
4.     Kategori produk yang berada pada website Nike lebih jelas dan tidak bercampur seperti yang ada pada Adidas. Apabila kita memilih produk olahraga sepakbola pada website Nike maka yang keluar adalah produk olahraga sepakbola. Apabila di Adidas kita memilih sepatu warna hitam yang keluar adalah semua jenis sepatu Adidas yang berwarna hitam ( sepatu bola, sepatu basket , Sepatu running, dll ) sehingga pengkategorian jenis produk dari Adidas tidak sefisien dari Nike.